Pendahuluan
Dua hal setelah Perang Dunia II yang berdampak luas
pada industri dunia. Hal yang pertama adalah keberhasilan Jepang dalam area
kualitas manufaktur, yang lainnya adalah penemuan komputer.
Komputer berperan penting dalam system yang digunakan
organisasi-organisasi tersebut untuk menghasilkan produk dan jasa yang
berkualitas.
Unit jasa informasi (IS) menghasilkan produk, yaitu
informasi yang dibutuhkan pelanggannya, yaitu para pemakai informasi. IS juga
menyediakan jasa bagi pelanggannya dalam bentuk bantuan untuk mengembambangkan
dan menggunakan system informasi.
Kesimpulan ini menjabarkan suatu program yang dapat
diikuti perusahaan dalam mencapai produk dan jasa informasi yang berkualitas.
Dimensi-dimensi Kualitas Produk
Kualitas yang diterapkan pada produk dan telah
mengidentifikasi delapan dimensi yang berbeda yaitu :
1. Kinerja Dimensi ini
mengenai seberapa baik suatu produk melakukan apa yang memang harus dilakukannya. Contohnya, sejumlah
karakteristik kinerja (performance) suatu
mobil adalah akselerasi, kecepatan jelajah, jarak pengereman, radius berputar,
dan kilometer per liter.
2. Features Ini adalah
“pernik-pernik” yang melengkapi atau meningkatkan untuk bertahan selama
penggunaan yang biasa.
3. Kesesuaian Dimensi ini berkaitan
dengan seberapa baik produk tersebut sesuai dengan standar.
4. Daya Tahan Daya tahan (durability) adalah ukuran umur produk,
dan teknologi modern memungkinkan hal ini. Sementara banyak produk masa kini
yang berjenis sekali pakai, banyak produk lain dibuat untuk bertahan lebih lama
daripada sebelumnya.
5. Kemudahan Perbaikan Produk yang digunakan untuk jangka waktu lama sering
harus diperbaiki atau dpelihara. Rancangan produk yang memudahkan perbaikan
menambah nilai produk.
6. Keindahan Kualitas tidak
selalu bergantung pada kemampuan fungsional. Keindahan (aesthetics) suatu produk – bagaimana produk tersebut dilihat dan
dirasakan – dapat menjadi dimensi yang penting.
Persepsi terhadap Kualitas Dimensi ini tidak didasarkan pada produk itu sendiri
tetapi pada citra atau reputasinya.
Dimensi-dimensi Kualitas Jasa
1. Berwujud ini adalah
hal-hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan – fasilitas,
pegawai, perlengkapan dan peralatan.
2. Keandalan sama seperti
produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan
pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
3. Responsif pelanggan
tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
4. Kepastian pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan
terpelajar.
5. Empathy personil jasa
harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan
mereka.
6. Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat
mencapai tingkat kualitas yang diinginkan para proses, produk dan jasanya
dengan mengikuti praktek-praktek manajemen fundamental.
Beberapa Konsep Manajemen Kualitas
Empat Belas Pokok Deming Pakar
kualitas yang paling terkenal adalah W. Edwards Deming, professor statistik di
New York University tahun 1940-an yang pergi ke Jepang untuk membantu Negara
tersebut membangkitkan kembali kemampuan industrinya setelah Perang Dunia II.
Empat belas pokok Deming adalah :
- tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus
- ambil filosofi baru, kita tidak dapat menerima kekurangan dan kesalahan lama
- hentikan ketergantungan pada inspeksi masal, persyaratkan bukti statistic bahwa kualitas sudah etrpasang
- hentikan praktek memberikan bisnis berdasarkan harga
- gunakan metode statistic untuk menemukan titik-titik permasalahan
- lembagakan metode-metode modern dalam pelatihan kerja
- perbaiki pengawasan – lakukan apa yang tepat bagi perusahaan, jangan hanya menyerahkan kuantitas yang disyaratkan
- usir rasa takut, sehingga orang-orang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan dan meminta informasi
- hilangkan haangan antar departemen serta halangan dengan pemasok dan pelanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang efektif
- hapuskan poster-poster dan slogan-slogan, Karena tidak membantu memecahkan masalah
- hilangkan standar kerja berdasarkan kouta jumlah, Karena mengabaikan kualitas dan membatasi produksi
- singkirkan halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka
- lembagakan berbagai program pelatihan kembali
- ciptakan struktur manajemen puncak yang akan menekan pokok-pokok setiap hari.
Trilogi Kualitas Juran jawaban atas pertanyaan “seberapa banyak seharusnya
suatu perusahaan melakukan investasi dalam kualitas?” disediakan oleh Joseph
Juran dalam bukunya tahun 1951 Quality
Control Handbook. Juran berpendapat bahwa kualitas dapat disarikan menajdi
tiga proses dasar – perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan pebaikan
kualitas.
Total Quality Control Feigenbaum pada tahun 1956, Armand Feigenbaum adalah yang
pertama menyadari bahwa kualitas bukan tanggung jawab bagian manufaktur saja.
Manajemen Kualitas Strategis feigenbaum adalah orang yang berpandangan jauh ke
depan dalam hal melihat lingkup luas dari tanggung jawab kualitas.
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategis yang
mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah total quality management (TQM), keyakinan dasar yang melandari TQM
adalah :
·
- kualitas didefinisikan oleh pelanggan
·
- kualitas dicapai oleh manajemen
·
- kalitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan
Kerugian Kualitas yang Buruk
Kehilangan Bisnis karena tidak
memenuhi standar kualitas dari pelanggan, perusahaan kehilangan bisnis.
Tuntutan Hukum dengan menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang
berkualitas buruk, perusahaan berisiko dituntut oleh pelanggan atas kerusakan
atau kecelakaan, dan harus membayar ganti rugi dan penyelesaian yang mahal.
Kehilangan Produktivitas material berkualitas rendah, mesin yang usang atau
tidak tepat lagi, dan proses yang tidak efesien dapat menyebabkan para pekerja
mencapai tingkat produktivitas yang lebih rendah.
Biaya-biaya perusahaan
mengikuti program manajemen kualitas dengan kesadaran penih bahwa ada biaya
yang timbul. Biaya terbagi menjadi tiga kategori : biaya kegagalan, biaya
penilaian, biaya pencegahan.
Keuntungan kualitas yang baik
Keuntungan
yang didapat perusahaan karena menyediakan
produk dan jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan
tertinggi dan biaya yang lebih rendah, sisi sebelah kiri adalah faktor-faktor
yang dipengaruhi oleh kebijakan, program dan prosedur kualitas perusahaan.
Hubungan dalam metode :
- pasar yang dilayani oleh industri mencangkup pelanggan-pelanggan dengan kebutuhan produk dan jasa tertentu.
- penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut, dan mendefinisikannya dalam hal kualitas.
- pelanggan menangkap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
- karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relatif lebih tinggi daripada harag pesaing.
- karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif lebih tinggi.
- nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
- berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik daripada para pesaing.
- efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
- penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas
- gabungkan dari keunggulan relatif di bidang harga
Dukungan dari Subsistem CBIS
Sistem informasi akuntansi praktis
segala sesuatu yang terjadi diperusahaan dicatat oleh SIA. Saat tindakan
berlangsung dan transaksi terjadi, data
dimasukan kedalam data base. Yang menyediakan sumber informasi yang berkaitan
dengan kualitas.
Sistem Informasi Akutansi praktis
segala sesuatu yang terjadi di perusahaan dicatat oleh SIA. Saat tindakan
berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam database, yang menyediakan sumber
informasi yang berkaitan dengan kualitas.
Sistem Informasi Manajemen SIM
bertanggung jawab menyediakan informasi bagi manajer di seluruh perusahaan
dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus, dan output dari model matematika.
Sistem Pendukung Keputusan manajer
mampu menyesuaikan output computer untuk permasalahan spesifik mereka yang
berkaitan dengan kualitas.
Sistem Otomatisasi Kantor sistem otomatisasi
kantor (OA) menyediakan kemampuan komunikasi bagi orang-orang di perusahaan,
memungkinkan mereka untuk berkomunikasi antar mereka sendiri dan dengan pemasok
dan pelanggan di lingkungan perusahaan.
Sistem Pakar perusahaan dapat
menggunakan kecerdasan buatan untuk menangkap pengetahuan dan keahlian
pegawainya yang paling pandai dalam bentuk system pakar. Sistem pakar berfungsi
sebagai konsultan dan tindakan menggunakan seorang konsultan disebut
konsultasi.
Sistem Informasi Pemasaran
sistem informasi pemasaran (marketing
information system MKIS) mencakup subsistem-subsistem input yang
mengumpulkan data bagi database. Dua
dari subsistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang
terlibat dalam strategi kualitas.
- -
subsistem penelitian pemasaran
- - subsistem intelijen pemasaran
MKIS adalah komponen konci dari manajemen kualitas.
MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang
ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.
Sistem Informasi Manufaktur dengan
cara yang serupa, sistem informasi manufaktur mencangkup dua subsistem input yang sangat penting dalam megnendalikan
kualitas produk.
-
- subsistem intelijen manufaktur
-
- subsistem rekayasa industrial
Contoh Dukungan CBIS pada Kualitas Produk dan Jasa
Pelacakan paket
Mungkin hanya sedikit organisasi didunia yang telah
membangun organisasi mereka dengan komputer seperti fedral express. fedEx menggunakan computer untuk banyak
aplikasi, tetapi yang paling nyata bagi pelanggan adalah pelacakan paket. SUPER
TRACKER membaca sebagian data secara optikal, SUPER TRACKER kemudian menggunaan
microprocessor dan read-only memory-nya untuk menentukan
rute terbaik ke tempat tujuan. Kurir memasukan SUPER TRACKER ke dalam printer
portable Astra, ayng mencetak label yang di tempelkan ke paket. Kurir
menggunakan SUPER TRACKER untuk membaca label Astra secara optis. Kurir keudian
mentik nama penerima. Saat kurir kembali ke trucknya, SUPER TRACKER dimasukkan
ke dalam terminal lain, yang akan menambahkan tanggal dan hari.
Pendekatan Top-Down
Usaha mencapai TQM dimulai dari CEO dan akhirnya
melibatkan semua pihak dalam perusahaan. Tahapan-tahapannya :
- tentukan untuk mengikuti TQM
- tetapkan budaya kualitas
- tetapkan pengawasan manajemen puncak
Menurut pakar
kualitas Joseph Juran, pendekatan yang lazim adalah menetapkan dewan
perencanaan kualitas (quality planning
council) yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas kualitas
seluruh perusahaan.
Tanggung jawab dewan tersebut meliputi :
- menetapkan kebijakan kualitas perusahaan
- menetapkan tujuan kualitas perusahaan
- menetapkan strategi kualitas perusahaan
- mengkaji kinerja kualitas
- merevisi sistem pemberian peringkat manajerial
Sebagian
kesimpulan dari pembahasan proses penerapan TQM, ada dua pokok penting.
Pertama, proses kualitas sangat mirip dengan proses top-down lainnya, seperti perencanaan strategis, manajemen sumber
daya informasi, dan pembuatan anggaran tahunan. Kedua, tanggung jawab untuk
mencapai produk dan jasa informasiyang berkualitas tidak hanya terletak pada
IS.
Area fungsional lain pada dasarnya mengikuti proses :
1.Mengidentifikasi Pelanggan IS : perusahaan yang secara historis telah menerapkan
sumber daya informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
2.Mengidentifikasikan Kebutuhan Kualiats Pelanggan : IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui
siapa para pelanggannya
3.Menetapkan Metrik Kualitas : spesifikasi dimensi-dimesi kualitas produk dan jasa
informasi ditentukan, dapat ditetapkan metric untuk masig-masing.
4.Mengidentifikan Strategi Kualitas IS : setelah diidentifikasi dan cara mengukur tingkat
kepuasan ditetapkan, IS dapat megnikuti satu set strategi yang dirancang.
Pengembangan Sistem Berorientasi Pemakai tahapan-tahapan khususdapat ditambahkan pada siklus
hidup pengembangan sistem untuk memperhatikan kebutuhan khusus pemakai.
Tahapannya :
- membuat analisis pasar
- membuat analisis penerimaan produk
- membuat analisis tugas
- melakukan pengujian prototipe
- melakukan pengujian sistem operasional
5.Menerapkan Program-program Kualitas IS Manajemen IS menggunakan strategi-strategi yang telah
didefinisikan tersebut untuk melaksanakai berbagai program kualitas.
6.Memantau Kinerja Kualitas IS CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para
spesialis informasi dan unit IS.
Input diminta dari
para pemakai dan informasi dihasilkan secara internal. Input pemakai satu set
kuesioner dapat berfungsi sebagai umpan balik dari pemakai.
informasi yang dihasilkan secara internal CIO dan para manajer
IS lain membuat satu set laporan yang dibagikan pada staf.
sumber : http://refdiansyah.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar