Masalah
lingkungan semakin lama semakin besar, meluas, dan serius. Ibarat bola
salju yang menggelinding, semakin lama semakin besar. Persoalannya bukan
hanya bersifat lokal atau translokal, tetapi regional, nasional,
trans-nasional, dan global. Dampak-dampak yang terjadi terhadap
lingkungan tidak hanya berkait pada satu atau dua segi saja, tetapi kait
mengait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi mata rantai
relasi yang saling mempengaruhi secara subsistem. Apabila satu aspek
dari lingkungan terkena masalah, maka berbagai aspek lainnya akan
mengalami dampak atau akibat pula.
Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural.
Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi
tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kemudian secara alami
(homeostasi).
Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan
sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia
memberikan faktor penyebab yang sangat signifikan secara variabel bagi
peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa
masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor
manusia jauh lebih besar dan rumit (complicated) dibandingkan dengan
faktor alam itu sendiri. Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama
dengan faktor mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran dengan segala
perkembangan aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor
proses masa atau zaman yang mengubah karakter dan pandangan manusia,
merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah
lingkungan hidup.
Oleh karena itu, persoalan-persoalan lingkunganm seperti krusakan
sumber-daya alam, penyusutan cadangan-cadangan hutan, musnahnya berbagai
spesies hayati, erosi, banjir, bahkan jenis-jenis penyakit yang
berkembang terakhir ini, diyakini merupakan gejala-gejala negatif yang
secara dominan bersumber dari faktor manusia itu sendiri. jadi,
beralasan jika dikatakan, di mana ada masalah lingkungan maka di situ
ada manusia.
Terhadap masalah-masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, tanah
longsor, gaga! panen karena harna, kekeringan, punahnya berbagai
spesies binatang langka, lahan menjadi tandus, gajah dan harimau
mengganggu perkampungan penduduk, dan lain-lainnya, dalam rangka sistem
pencegahan (preventive) dan penanggulangan (repressive) yang dilakukan
untuk itu, tidak akan efektif jika hanya ditangani dengan paradigma
fisik, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau ekonomi. Tetapi karena
faktor tadi, paradigma solusinya harus pula melibatkan semua aspek
humanistis. Maka dalam hal ini, peran ilmu-ilrnu humaniora seperti
sosiologi, antropologi, psikologi, hukum, kesehatan, religi, etologi,
dan sebagainya sangat strategis dalam pendekatan persoalan lingkungan
hidup.
Pustaka : Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan Oleh Nommy Horas Thombang Siahaan,Indonesia
Selasa, 25 November 2014
Masalah Lingkungan Hidup Bagi Manusia
04.33
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar